Berita Pilihan
Penelusuran Arsip bernilai Sejarah Marapulai Basuntiang di Kecamatan Pancung Soal
Kamis, 07 Mar 2024, 16:08:39 WIB - 11 | Miarda Fitri
Painan-Tim Penelusuran Arsip bernilai sejarah Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Pesisir Selatan terkait pemakaian sunting pada laki-laki di Kecamatan Pancung Soal (Rabu, 28 Februari 2024).
Minangkabau terkenal dengan berbagai macam adat dan tradisi yang beranekaragam, seperti adat perkawinannya yang memiliki tata cara lama dan juga panjang. Pelaksanaan upacara perkawinan di Minangkabau berbeda pada masing-masing daerah karena upacara tersebut dilaksanakan berdasarkan adat istiadat yang dianut masyarakat setempat. Pada upacara perkawinan terdapat serangkaian tradisi yang dilaksanakan masyarakat yang bertujuan untuk memeriahkan pesta perkawinan tersebut. Setiap daerah memiliki cara atau prosedur dalam melaksanakan upacara perkawinan, walaupun berbeda antara satu daerah dengan daerah lainnya, tradisi yang dimiliki akan terus diwariskan dan seharusnya generasi muda sebagai generasi penerus kebudayaan harus tetap mendukung dan mempertahankan nilai-nilai yang telah ada dalam tradisi tersebut. Salah satu keunikan yang ada di Minangkabau dalam proses perkawinan adalah di Nagari Tiga Sepakat Inderapura, Kecamatan Pancung Soal, Kabupaten Pesisir Selatan, Propinsi Sumatra Barat yang mana mempelai pria menggunakan Sunting (suntiang).
Penelusuran adat khas "Marapulai Basuntiang" dengan menemui dan berkomunikasi dengan tokoh masyarakat atau pegiat budaya yaitu 1. Bapak Ilyas (72th), alamat Sungai Gemuruh Inderapura Selatan, tokoh masyarakat penutur sejarah 2. Bapak Dedi Joafneldi (41th) alamat Tluk Kualo Inderapura, Wali Nagari 3. Adit (21th) alamat Tluk Kualo Inderapura, Komunitas Pemuda Nagari. Diketahui beberapa versi bahwa marapulai basuntiang melalui penuturan : A. Bapak Ilyas sudah terjadi sejak Tuanku badarah Putiah pada saat penobatan sebagai Raja, sehingga Marapulai basuntiang saat ini mengadopsi pria menjadi raja sehari layaknya kisah tersebut B. Versi berbeda dari Tluk Kualo Inderapura sebagaimana terdapat dalam video terlampir sejak lamaran Raja/Sultan kerajaan luar sebaaig bentuk penghormatan orang luar harus mengikuti adat setempat.
Makna dan nilai yang terkandung dalam tradisi basuntiang adalah Sebagai raja sehari, maksudnya merapulai dan anak daro menjadi raja sehari karena di arak-arak sekeliling kampung. Terlepas dari sejarah singkat dan prosesi pengantin pria basuntiang di atas, Minangkabau memang memiliki ragam adat dan istiadatnya, tiap daerah mempunyai langgam yang berbeda. Dan semuanya sudah ada sejak lama. Masyarakat harus mengetahui sejarah yang ada di daerahnya masing-masing supaya tidak hilang dan dirubah secara zaman.
29 Apr 2024 15:24:30 WIB Paud Piara Bunda dan Bimbingan Bunda Berkunjung ke Rumpin 17 ~ Miarda Fitri |
29 Apr 2024 15:00:41 WIB Layanan Perpustakaan Umum Daerah di Hari Libur 17 ~ Miarda Fitri |
25 Apr 2024 11:57:57 WIB Pembinaan lomba Perpustakaan Sekolah tingkat Propinsi di SMK Negeri 2 Painan 133 ~ Miarda Fitri |
25 Apr 2024 11:42:16 WIB Konsultasi dan koordinasi ke Bagian Kebudayaan Dinas Pendidikan dan kebudayaan Pessel 31 ~ Miarda Fitri |
25 Apr 2024 11:12:41 WIB Pembinaan Tata Kelola Kearsipan di Dinas Koperasi, UKM dan Tenaga Kerja Kabupaten Pesisir Selatan 30 ~ Miarda Fitri |
01 Apr 2024 14:33:42 WIB Layanan Literasi Pasca Bencana Banjir 180 ~ Miarda Fitri |
25 Mar 2024 09:59:16 WIB Sharing Informasi bersama Duta Genre 110 ~ Miarda Fitri |
25 Mar 2024 09:33:27 WIB Pertemuan Pertama Bimbingan Belajar Kelas Fiqih bersama Ustadz Ardi Kaiful Dermasnyah, S.UD 135 ~ Miarda Fitri |
STATISTIK PENGUJUNG
0 Pengunjung Hari ini | 2 Pengunjung Kemarin | 37,425 Semua Pengunjung | 74,231 Total Kunjungan | 3.134.78.106, IP Address Anda